Custom Search

Christian Husein Sitompul, Gemar Menyapa...Bahkan ketika berfoto bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Bahkan ketika berfoto bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Christian Husein Sitompul, 20, tidak ragu memberi aba-aba, "1..2...3!"

Christian Sitompul memang tengah mendapat sorotan luas belakangan ini. Di luar perselisihan antara kedua orang tuanya, Ruhut Sitompul dan Ana Rudhianthiana Legawati, Christian merupakan satu atlet Indonesia yang berhasil meraih medali emas Olimpiade Tunagrahita Dunia di Yunani, awal bulan ini.

Prestasi ini saja sudah membuatnya layak untuk diterima Presiden RI. Seperti Susy Susanti, Alan Budikusuma, Taufik Hidayat atau pun Markis Kido/Hendra Setiawan yang merupakan beberapa dari sedikit atlet Indonesia yang meraih medali emas Olimpiade.




Medali emas Christian Sitompul merupakan satu dari tiga medali emas yang dipersembahkan para atlet renang tunagrahita Indonesia. Dua medali emas lainnya diraih oleh Stephanie dan Fitriani.

Christian sendiri meraih medali emas di nomor 50 meter gaya bebas. Bersaing dengan dua peserta lainnya, Christian sebenarnya masuk finish di urutan dua. "Namun yang masuk finis terlebih dulu dari Maroko kemudian dinaytakan diskualifikasi karena amelebihi batas waktu," kata pelatih Christian Sitompul, Harison SIrait.

Perenang dari Maroko tersebut mencatat waktu 1 menit 09 detik, sementara waktu terbaiknya adalah 1 menit 10 detik. "Sehingga ia dinyatakan gugur karena tidak sesuai dengan batas waktu yang diberikannya sendiri," kata Harison.

Begiru dinyatakan menang dan juara, Christian Sitompul melonjak-lonjak di kolam renang. "Apalagi saat ia kemudian menghambur ke pelukan ibu dan pamannya yang menemani Christina sejak awal Olimpiade," kata Harison lagi.

Bagi Harison dan atlet-atlet renang tunagrahita Indonesia, Hasil di Athena, Yunani merupakan bayaran dari jerih payah mereka sejak masa persiapan di Indonesia mau pun pada hari-hari menjelang lomba di Athena. "Sejak pemusatan latihan mereka berlatih dengan keras. Christian sendiri memang diperhitungkan akan menyumbangkan medali, kalau bisa emas."

Kesulitan -kalau memang dianggap kesulitan- kadang muncul justru dari perilaku para atlet tunagrahita ini. "Yang terjadi paling konflik antarmereka. Karena kalau mereka kesal, mereka akan langsung memperlihatkannya tanpa basi-basi," katanya.

Hal ini menimpa perenang paling senior, Daniel, 26. Perenang klub Shark Bandung ini menyumbang dua medali perak di Yunani. Daniel dikenal rekan-rekannya sebagai mat-complain, yang selalu menggerutu tentang banyak hal di Yunani. Kebiasaan ini rupanya menimbulkan kekesalan pada perenang lainnya, antara lain Christian Sitompul dan Aswin Nugroho.

"Masalah timbul kalau Christian dan Daniel berdiri berdampingan saat latihan," kata Harison. Christian, bisa saja tiba-tiba "menyerang" Daniel dengan tinju mau pu maki-makian. "Biasanya dia memukul sambil berteriak, cerewet lu! Bawel lu! atau tukang protes lu!" lanjut Harison. Kalau sudah seperti ini, biasanya Harison menenangkan atlet-atletnya dengan segala cara, termasuk dengan rayuan atau pun memberikan minuman jus.

Hari-hari di Indonesia belakangan ini bisa jadi tidak ada bedanya buat Christian Husein Sitompul, seperti saat ia beluma menjadi juara di Yunani. Konflik kedua orang tuanya semoga tidak membekas kepada pemuda 20 tahun ini, kecuali mungkin ia merasa semakin banyak orang mencoba mendekati atau berbicara dengan dirinya. Bertanya tentang dirinya yang "ditelantarkan" atau hal-hal lainnya.

Namun seperti selalu dikatakan oelh Harison Sirait, yang dilakukan Christian dari masa ke masa tidak pernah berubah. "Setiapkali melihat orang baru dalam kehidupannya, ia akan mendatangi orang itu dan berkata,'kenalan dulu dong. Nama saya Christian..."



Followers