Custom Search

DR Jopinus Ramli Saragih SH MM, Anak Terminal Menjadi Perwira Militer


DR Jopinus Ramli Saragih SH MM atau lebih dikenal dengan panggilan DR JR Saragih berhasil mengubah jalan hidupnya. Berkat semangat juang tinggi, kerja keras, DR JR yang di masa kecilnya sempat hidup menggelandang, kini ikut bertarung dalam Pilkada Simalungun, untuk mewujudkan janjinya membenahi Simalungun, kampung halamannya.


Dilahirkan pada 10 November 1968, DR JR Saragih sebagai anak kelima, buah cinta pasangan R Saragih dengan N br Sembiring Meliala. Berbeda dengan anak-anak lainnya, DR JR Saragih, tergolong tidak sempat merasakan nikmatnya kasih sayang dari seorang ayah. R Saragih ayahnya, yang berprofesi oditur militer, menghembuskan nafas terakhirnya, saat JR belum genap berusia setahun.

Sepeninggal ayahnya tahun 1969, ibunya memutuskan untuk pindah dari Huta Hapoltakan Sondiraya, ke Kutambaru, Kecamatan Munthe, Kabupaten Karo. Tindakan itu terpaksa diambil N br Sembiring Meliala, semata-mata karena desakan perekonomian keluarga yang morat-marit. JR kecil harus hidup terpisah dengan saudara-saudaranya. Ia tetap tinggal di Huta Hapoltakan bersama ompung (neneknya), sedangkan saudara-saudaranya, bersama sang ibu di Desa Kutambaru.

Sejak usia satu tahun, secara otomatis, JR diasuh dan dibesarkan ompungnya. Di daerah ini pula, JR mengecap pendidikan hingga kelas 4 SD, sembari membantu pekerjaan sebagai pemetik buah kopi, di lahan pertanian mereka, yang kini telah berubah menjadi komplek SKPD Pematangraya. Selain itu, JR juga bertanggung jawab memikul air bersih dari sungai untuk keperluan rumah. “Jujur saja, meski tidak mengenal bapak saya, saya merasa bahagia memiliki ompung menyayangi dan mencitai saya,” kata DR JR, dalam perbincangan wartawan Metro Siantar (grup Sumut Pos).

Kebahagiaan JR semasa kecilnya tidak berlangsung lama. Saat duduk di kelas 4 SD, ompung-nya meninggal dunia, akibat menderita sesuatu penyakit. JR kemudian dibawa ibunya ke Kutambaru untuk pendidikannya. Namun lagi-lagi, kesulitan ekonomi memaksa pendidikan JR harus tertunda, saat ia duduk dikelas 6 SD.

Ketika itu ibunya telah menikah kembali dengan Rasen Ginting. Dari pernikahan itu pula, JR mendapat tiga orang adik. Karena putus sekolah, JR nekat meninggalkan Desa Kutambaru, dan merantau ke Pematangsiantar seorang diri. Di kota Siantar Man ini, ia jadi tukang semir di terminal. Selama 6 bulan tukang semir, JR ‘naik pangkat’ menjadi pembantu kondektur bus untuk menyapu dan membersihkan sebelum berangkat mencari penumpang. Ia terbiasa makan sesekali sehari dan tidur di mobil di terminal. “Pakaian pun hanya satu,” ujarnya mengenang masa lalunya.
Genap dua tahun hidup di terminal, pada suatu malam, JR Saragih bertemu seorang supir bus. Pria itu menyarankan JR kembali ke sekolah, karena kehidupan terminal tidak mempunyai prospek yang baik. Nasehat dari supir bus itu pun dituruti JR. Ia kembali ke Kutambaru, dan menamatkan SD-nya dalam program persamaan, dan melanjutkannya ke SMP Anjangsana hingga tamat. Di sana, JR menggembala kuda dan beternak ayam. Ia juga menerima reparasi televisi dan sepeda motor, keahlian yang didapatnya dari terminal.

Setelah menamatkan SMP, JR kesulitan biaya melanjut ke SMA. Akhirnya, R berangkat ke Jakarta seorang diri. Di ibu kota, ia mendaftar ke SMA Swasta Iklas Prasasti Kemayoran dan bekerja menggali pasir. Dari menggali pasir, ia membiayai sekolahnya.

Beberapa lama menambang pasir, JR mendapat tawaran bekerja paruh waktu di Pusat Primer Koperasi Mabes TNI AD. Tawaran ini, ternyata menjadi titik balik kehidupan JR. Selama bekerja di situ, banyak petinggi TNI AD, simpatik atas kegigihan JR bersekolah.

JR pun diikutsertakan sebagai salah satu peserta test masuk Akmil. Kerja kerasnya berbuah manis, Ia lulus dan menjadi taruna di Akademi Militer. Usai dari Akmil, JR kemudian menjalani karirnya sebagai prajurit TNI AD, pada korps Polisi Militer (POM). Di dunia militer, JR telah menduduki sejumlah jabatan, mulai dari Dansub Denpom, Dandenpom, bahkan menjadi salah seorang personel Pasukan Pengaman Presiden.

Nama lengkap :
DR.Jopinus Ramli SARAGIH, S.H,M.H.
Tempat/ tanggal lahir: medan, 10-11-'68

Pekerjaan:
Bupati Simalungun 2010-2015
Pres. Komisaris RS.EFARINA ETAHAM GRUP..

Istri: dr.ERUNITA BR.TARIGAN GIRSANG, SPKK..
Tempat/tanggal lahir: medan, 19-06-73.
Pekerjaan: dokter sp.kulit dan kelamin.

Anak: Efarina br. Saragih
Tempat/tanggal lahirl: medan, 16-7-03
Pekerjaan: pelajar

Alamat rumah: jln.raya pondok indah no.21, jakarta selatan
Jl. Sutomo Hapoltakan Sondi Raya Simalungun
(http://www.hariansumutpos.com/2010/06/54555/anak-terminal-menjadi-perwira-militer.html)

Pesona BORU Batak

Followers