Custom Search

Zulkaidah br Harahap Sang Ratu Opera Batak Kini Jualan Kacang


Tak banyak orang yang rela mempertaruhkan hidupnya dalam bidang seni dan berjaya sebagai duta bangsa. Pasalnya, kerap beredar rumor profesi seniman tak bisa dijadikan sandaran hidup seseorang secara finansial. Hal itulah yang dialami Zulkaidah Harahap, sang ratu Opera Batak di era 70an.

Opera Batak asuhan Tilhang Gultom bisa dibilang tak jauh berbeda dengan opera keliling di Tanah Batak. Namun, grup tersebut akhirnya tak mampu bertahan di tengah kerasnya persaingan dunia hiburan. Terlebih, masyarakat kini lebih meminati sandiwara televisi maupun film layar lebar.

Perlahan tapi pasti, keberadaan Opera Batak kian terpuruk. Bahkan untuk menyambung hidup, Zulkaidah rela berjualan kacang di atas kapal ferry yang menuju Danau Toba. Tak hanya itu, ia juga berjualan tuak atau minuman keras khas Batak pada perhelatan adat.

Kendati demikian, jiwa seni yang mengalir di darah Zulkaidah tak lantas hilang. Dalam sebuah perhelatan adat, ia menjual tuak sambil meniupkan seruling dan bernyanyi. Tak disangka, pertunjukan Zulkaidah memukau seluruh tamu dalam pesta, tak terkecuali seorang dosen Etnomusikologi Universitas Sumatra Utara, Rizaldi Siagian.

Sang dosen yang kagum lalu mengajak perempuan itu ikut dalam rombongan misi kesenian Indonesia. Zulkaidah pun bertolak ke tujuh negara bagian di Amerika. Setelah itu, ia kembali berjualan tuak di tenda biru di Jalan Tiga Dolok Siantar.

Kini, Zulkaidah sedikit berlega hati. Pasalnya, ia menerima penghargaan atas jasanya sebagai seniman yang pernah mengharumkan nama bangsa. Melalui Program Penghargaan Sang Maestro, Zulkaidah mendapat tunjangan sebesar Rp 1 juta per bulan. Tapi, dengan syarat ia harus membina bibit seniman muda. Ia berharap keputusan itu tak hanya berjalan di tahun ini saja.(IKA/Tim Liputan 6 SCTV)

Pesona BORU Batak


Followers